Korlantas Polri direncanakan akan melihat langsung konsep baru ujian praktik yang dimiliki oleh Satpas SIM Polres Bantul.
Hal itu seperti disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurizzal.
“Dari Korlantas Polri sendiri rencananya kita akan dipanggil dan tentunya mereka akan datang untuk melakukan asistensi. Bahkan mereka merespon baik dan akan mengajak berdialog,” kata Kombes Pol Alfian seperti dikutip dari GridOto.com, Senin (3/7/2023).
Ia berharap konsep ujian teori ini bisa menurunkan angka kecelakaan di Indonesia.
“Harapannya untuk mengurangi kecelakaan,” ucapnya.
Sebelumnya, melihat masyarakat yang sering gagal di tahap uji lintasan, Polres Bantul, Yogyakarta membuat inovasi lintasan baru yang lebih mudah tanpa lintasan zig-zag dan angka 8.
Inovasi baru ini pun disebut netizen lebih manusiawi.
Diketahui ujian lintasan angka 8 ini digantikan dengan uji keseimbangan saat berbelok tanpa turun kaki.
Apabila kaki diturunkan, peserta ujian praktik (pemohon) dianggap gagal dan tidak lulus ujian.
“Menyikapi angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi di Bantul, Polres Bantul menginisiasi konsep Uji Praktek SIM R2 yang baru dengan meniadakan ujian zig zag & angka 8 dan ujian dilaksanakan dalam 1 rangkaian,” tulis Polres Bantul di keterangan unggahan Instagram.
Konsep baru ujian praktik SIM C di Bantul
Dalam konsep baru itu, tes yang diberlakukan merupakan sat rangkaian dari garis start hingga finish. Dimulai dengan tata cara pemakaian helm yang baik dan benar.
Apabila gagal menerapkan, pemohon akan mendapat pengurangan nilai.
Pemakaian helm juga harus sampai terdengar bunyi ‘klik’ tanda tali helm sudah terpasang dengan benar.
Kemudian, ujian praktik berkendara mengharuskan pemohon SIM C melewati tes keseimbangan di permulaan tes.
Peserta tidak diperkenankan menurunkan kaki ketika melintasi jalan selebar 60 centimeter hingga sebelum garis ‘stop’ di lampu lalu lintas pertama.